Telah menjadi kesepakatan bangsa Indonesia bahwa Pancasila dijadikan sebagai ideologi bangsa. Pancasila sebagai ideologi sudah seharusnya ditempatkan dalam pengertian sebagai moral, jiwa, dan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia mempunyai arti statis dan dinamis. Jiwa ini keluar diwujudkan dalam sikap mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa Indonesia yang pada akhirnya mempunyai suatu ciri khas. Ciri inilah yang menciptakan kepribadian bemartabat bagi bangsa Indonesia. Martabat adalah citra, ia bangunan konstruksi sosial yang dihargai keberadaannya. Martabat lantas menjadi bagian penting bagi keberadaan manusia—baik pribadi maupun kelompok. Demikian pentingnya arti martabat bagi manusia, sampai-sampai ia menjadi pertaruhan hidup-mati setiap orang, kelompok, maupun suku-suku bangsa tertentu. Martabat lebih berhubungan dengan moral daripada kedudukan atau jabatan seseorang karena martabat adalah susunan adab dalam bersosialisasi.
Dalam kondisi bangsa dan negara seperti saat ini, perilaku budi baik dan prestasi yang menimbulkan prestise sebagai modal personal untuk meraih martabat (moral value) merupakan hal yang sangat urgen bagi setiap individu warga negara khusunya bagi elemen penting Bangsa/ mahasiswa. Mahasiswa sebagai elemen penting bangsa Indonesia sudah seharusnya mengaplikasikan pengamalan Pancasila dalam kehidupannya untuk menjadi insan yang bermartabat. Dalam Pancasila terkandung nilai-nilai moral dan cita-cita luhur bangsa Indonesia. Dengan melakukan pengamalan Pancasila secara konsisten, akan tumbuh kepribadian yang bermartabat dari seorang mahasiswa; berketuhanan yang Maha Esa, berkeprimanusiaan yang adil dan beradab, menjaga persatuan Indonesia, berkerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Seorang mahasiwa yang senantiasa aktif dan bersosialiassi dengan masyarakat sudah seharusnya memiliki adab dan moral yang sesuai dengan masyarakat. Sebuah analogi dan contoh nyata, mahasiswa sebagai jiwa muda dengan idealisme dan ideologinya akan sennatiasa ingin menjadi dirinya seorang yang dipandang bermartabat. Sehingga ia akan berusaha untuk bersosialisasi sebaik mungkin dengan masyarakat di sekitarnya. Mahasiswa akan menyesuaikan adab dan moralnya dengan norma yang berlaku. Selain itu, mahasiswa adalah bagian masyarakat dan kehidupannya di tengah masyarakat yang memiliki norma sesuai dan berdasar pada ideologi bangsa, maka secara tidak langsung dan tidak disadari mahasiswa pun berpedoman pada ideologi bangsa, pancasila.
Pancasila sebagai bagian kehidupan bermartabat bagi mahasiswa juga dicerminkan dari adanya pendidikan pancasila di perguruan tinggi. Telah disebutkan bahwasanya pendidikan pancasila di perguruan tinggi merupakan pendidikan berkarakter bagi mahasiswa yang memiliki tujuan membuahkan sikap mental bersifat cerdas penuh tanggung jawab dari peserta didik (mahasiswa) dengan perilaku yang : Beriman dan bertakwa terhadap TuhanYang Maha Esa, Berprikemanusiaan yang adil dan beradab, mendukung persatuan bangsa, mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial. Jelas bahwa dengan pengamalan dan penghayatan nilai-nilai pancasila, kepribadian mahasiswa akan terbentuk, dan biasnya pada martabat.
Dalam visi dan misi Pendidikan pancasila disebutkan juga bahawa pendidikan pancasila mengembangkan kepribadian mahasiswa (membentuk karakter pancasila) dan membantu mahasiswa untuk mampu mewujudkan nilai-nilai di setiap silanya. Mahasiswa disiapkan untuk menjadi insan-insan terdidik dengan intelektual tinggi dan moral yang mulia sebagai pemegang estafet kepemimpinan bangsa di masa depan.
Perlu diketahui bersama bahwasanya pancasila menjadi bagian kehidupan bertabat bagi mahasiswa bukan hanya karena pancasila menjadi sebuah mata kuliah di perguruan tinggi, tapi dikarenakan pancasila adalah ideologi serta jiwa bangsa indonesia. Bagi setiap warga negara, pancasila sebagai ideologi dan falsafah negra merupakan dasar dari setiap perilaku dan norma. Pancasila diyakini memiliki nila-nilai yang agung, dan ia telah mendarah daging pada setiap warga negara, termasuk mahasiswa.
Eksisitensi mahasiswa yang senantiasa kritis terhadap banyak hal khususnya terhadap keadaan bangsa merupakan sebuah kekuatan, aset berharga bagi bangsa Indonesia. Di tangan para mahasiswa, arah pembangunan dan kemajuan bangsa di masa depan berada. Akan tetapi apabila Sifat kritis mahasiswa yang seringkali direalisasikan dalam bentuk demonstrasi dan beberapa aksi lainnya apabila tidak sesuai dan berdasar pada kepribadian bangsa, ia kan menjadi kelemahan serta bumerang bagi kemajuan bangsa Indonesia. Sudah semestinya pancasila dengan sepaket nilai-nilai yang terkandung di setiap silanya menjadi bagian dari kehidupan mahasiswa dan landasan ideologinya.
Pancasila akan senantiasa menuntun langkah mahasiswa menuju jalan perubahan yang lebih baik. Nilai-nilai di setiap silanya adalah sebagai kontrol bagi prilaku mahasiswa. Seorang mahasiswa yang tidak menyadari hal ini, pastinya ia kan berbuat sekehendakya dengan keilmuannya. Hanya mengandalkan keilmuan, seseorang tidak akan bisa mendapakan esensi kebermanfaatan ilmu yang dimilikinya bagi orang lain. Sedangkan seorang mahasiswa di perguruan tinggi tengah berada pada uji coba dan persiapan untuk masa depan yang lebih baik. Perlu diingat bahwa Perguruan tinggi ialah sebuah pusat dengan perananya menghasilkan insan-insan terdidik calon pemimpin bangsa, yang tidak hanya unggul dalam penguasaan iptek dan seni. Namun juga tetap tidak kehilangan jati dirinya dan tetap sesuai dengan kara budaya bangsa dan kebudayaannya yang bermartabat. Disinilah peranan penting dan utama, pancasila sebagai bagian kehidupan baermartabat bagi mahasiswa Indonesia.
REFERENSI
-Winarno, dwi.Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan.2006.Surakarta: PT: Bumi aksara.
-Syarbaini, syahrial. Pendidikan Pancasila di Perguruan tinggi.2002.Jakarta: Ghalia Indonesia.
-Salim, arshal.Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani.2000.Jakarta: Jakarta Press
Written by : Naili U.H
04 Oktober 2011( tugas mata kuliah PKN, FFUA 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar